Assalamualaikum...

Para pengunjung yang dikasihi!
Blog ini menyajikan info-info tentang apa yang saya ajar, minat dan rasa nak kongsi. Kalau sama-sama minat dan rasa blog ini bermanfaat tu bagus la. Boleh kita link. Salam ukhuwwah!!!

Wednesday, April 5, 2023

CABARAN GLOBALISASI : ISU PENDATANG TANPA IZIN DI MALAYSIA

Isu PATI

Cabaran dan isu pendatang tanpa izin di Malaysia adalah isu yang serius dan kompleks. Terdapat beberapa cabaran dan isu yang perlu diambil kira dalam menangani masalah ini.

Antara cabaran dan isu yang terdapat dalam isu pendatang tanpa izin di Malaysia adalah:

  1. Masalah Kemanusiaan: Pendatang tanpa izin yang datang ke Malaysia sering mengalami tekanan emosi dan psikologi yang besar. Mereka biasanya datang dari negara-negara yang tidak stabil dan terjejas oleh konflik atau kemiskinan yang ekstrem. Banyak dari mereka terpaksa merentasi lautan dan daerah yang berbahaya untuk mencapai Malaysia.
  2. Keselamatan dan Keganasan: Terdapat risiko bahaya dari segi keselamatan dan keganasan, apabila pendatang tanpa izin datang ke Malaysia. Ada kemungkinan mereka terbabit dalam aktiviti jenayah seperti perdagangan manusia, penipuan, dan juga kegiatan yang membahayakan keselamatan negara.
  3. Tekanan Terhadap Kemampuan Ekonomi: Wujudnya pendatang tanpa izin di Malaysia boleh mempengaruhi kemampuan ekonomi negara. Mereka yang datang ke Malaysia biasanya datang untuk mencari pekerjaan, dan ini boleh menyebabkan peningkatan saingan di pasaran pekerjaan. Juga, terdapat kos untuk menyediakan perkhidmatan seperti penjagaan kesihatan dan pendidikan kepada pendatang tanpa izin.
  4. Isu Perundangan: Pendatang tanpa izin adalah melanggar undang-undang imigrasi dan undang-undang negara. Masalah ini menimbulkan isu perundangan yang perlu ditangani oleh pihak berkuasa.

Untuk menangani masalah ini, pihak berkuasa perlu memperkenalkan langkah-langkah yang sesuai seperti memperketat kawalan sempadan, meningkatkan pengawasan dan penguatkuasaan, dan mengambil tindakan undang-undang terhadap individu yang terlibat dalam perdagangan manusia dan jenayah lain yang berkaitan dengan pendatang tanpa izin. Selain itu, langkah-langkah seperti program pengampunan atau penyelesaian secara legal juga boleh digunakan untuk menangani masalah ini secara berkesan dan selamat bagi semua pihak.

 

Monday, April 3, 2023

Bimbingan dan Pengurusan Tingkah Laku Pembelajaran - Part 2

 - Intervensi menangani tingkah laku bermasalah

Intervensi untuk menangani tingkah laku bermasalah dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain:

  1. Terapi perilaku kognitif: Pendekatan ini mengajarkan seseorang untuk mengidentifikasi pola pikir dan perilaku yang tidak sehat serta membantu mereka mengembangkan keterampilan dan strategi untuk mengubahnya menjadi perilaku yang lebih sehat dan positif.
  2. Terapi psikodinamika: Pendekatan ini membantu seseorang untuk memahami dan memperbaiki konflik emosional yang mendasari tingkah laku bermasalah mereka. Terapi ini dapat membantu seseorang mengatasi masalah masa lalu dan memperbaiki hubungan interpersonal.
  3. Terapi keluarga: Terapi keluarga melibatkan anggota keluarga dalam proses pengobatan dan membantu mereka memahami dan mengatasi masalah yang mungkin berdampak pada tingkah laku bermasalah. Terapi ini dapat membantu meningkatkan hubungan antar anggota keluarga dan meningkatkan keterampilan komunikasi.
  4. Terapi obat: Beberapa jenis masalah kesehatan mental dapat diobati dengan obat-obatan. Terapi obat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
  5. Terapi perilaku: Terapi perilaku membantu seseorang untuk mengubah tingkah laku bermasalah mereka dengan memberikan penghargaan atau hukuman positif dan negatif.
  6. Terapi pengganti: Terapi pengganti melibatkan memberikan pengganti positif untuk tingkah laku bermasalah. Misalnya, jika seseorang mengalami masalah dengan penyalahgunaan obat-obatan, terapis dapat membantu mereka menemukan aktivitas atau hobi yang sehat dan bermanfaat untuk digantikan.

Pilihan terapi dan intervensi yang tepat tergantung pada jenis masalah kesehatan mental yang dialami seseorang dan kebutuhan individual mereka. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu menentukan intervensi terbaik untuk mengatasi tingkah laku bermasalah.

 

Intervensi untuk menangani tingkah laku bermasalah dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain:

  1. Terapi perilaku kognitif: Pendekatan ini mengajarkan seseorang untuk mengidentifikasi pola pikir dan perilaku yang tidak sehat serta membantu mereka mengembangkan keterampilan dan strategi untuk mengubahnya menjadi perilaku yang lebih sehat dan positif.
  2. Terapi psikodinamika: Pendekatan ini membantu seseorang untuk memahami dan memperbaiki konflik emosional yang mendasari tingkah laku bermasalah mereka. Terapi ini dapat membantu seseorang mengatasi masalah masa lalu dan memperbaiki hubungan interpersonal.
  3. Terapi keluarga: Terapi keluarga melibatkan anggota keluarga dalam proses pengobatan dan membantu mereka memahami dan mengatasi masalah yang mungkin berdampak pada tingkah laku bermasalah. Terapi ini dapat membantu meningkatkan hubungan antar anggota keluarga dan meningkatkan keterampilan komunikasi.
  4. Terapi obat: Beberapa jenis masalah kesehatan mental dapat diobati dengan obat-obatan. Terapi obat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
  5. Terapi perilaku: Terapi perilaku membantu seseorang untuk mengubah tingkah laku bermasalah mereka dengan memberikan penghargaan atau hukuman positif dan negatif.
  6. Terapi pengganti: Terapi pengganti melibatkan memberikan pengganti positif untuk tingkah laku bermasalah. Misalnya, jika seseorang mengalami masalah dengan penyalahgunaan obat-obatan, terapis dapat membantu mereka menemukan aktivitas atau hobi yang sehat dan bermanfaat untuk digantikan.

Pilihan terapi dan intervensi yang tepat tergantung pada jenis masalah kesehatan mental yang dialami seseorang dan kebutuhan individual mereka. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu menentukan intervensi terbaik untuk mengatasi tingkah laku bermasalah.


Modifikasi tingkah laku pembelajaran

Modifikasi tingkah laku pembelajaran adalah teknik pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan prestasi akademik siswa dengan mengidentifikasi dan mengubah tingkah laku yang tidak diinginkan dan menggantinya dengan tingkah laku yang lebih produktif. Beberapa contoh modifikasi tingkah laku pembelajaran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Penguatan positif: Memberikan hadiah atau penghargaan positif pada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas atau meraih prestasi akademik tertentu dapat meningkatkan motivasi dan minat mereka dalam belajar.
  2. Mengurangi hukuman: Mengurangi hukuman yang diberikan pada siswa yang melakukan kesalahan dapat meningkatkan motivasi dan membuat mereka merasa lebih nyaman dan aman di lingkungan belajar.
  3. Menentukan tujuan yang jelas: Menentukan tujuan belajar yang jelas dapat membantu siswa mengarahkan fokus mereka pada tujuan akademik yang ingin dicapai.
  4. Memberikan umpan balik yang konstruktif: Memberikan umpan balik yang konstruktif pada siswa dapat membantu mereka memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kinerja akademik mereka.
  5. Mengurangi gangguan: Mengurangi gangguan dalam lingkungan belajar seperti suara atau benda yang mengganggu perhatian siswa dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus mereka.
  6. Menyediakan waktu istirahat: Memberikan waktu istirahat yang cukup dapat membantu siswa memperoleh kembali energi mereka dan meningkatkan kinerja akademik mereka.
  7. Meningkatkan kepercayaan diri: Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempraktikkan keterampilan akademik mereka dan memberikan umpan balik positif dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Modifikasi tingkah laku pembelajaran yang efektif dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar, serta meningkatkan kinerja akademik mereka. Hal ini dapat mengarah pada prestasi akademik yang lebih baik dan membantu siswa meraih keberhasilan di masa depan.

 

Time-Out : Masa tamat

Reverse Psychology

Reinforcement : Pengukuhan

Contract

Shaping

 

Bimbingan dan Pengurusan Tingkah Laku Pembelajaran

Bimbingan dan Pengurusan Tingkah Laku Pembelajaran

    • Tingkah laku bermasalah 

 

 - Halangan dalam menguruskan tingkah laku bermasalah

Ada beberapa halangan yang mungkin dihadapi saat menguruskan tingkah laku bermasalah seseorang, di antaranya:

1.Ketidaktahuan: Tidak semua orang memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara mengatasi masalah tingkah laku bermasalah. Ini bisa menjadi penghalang dalam upaya membantu seseorang mengubah perilakunya.

2.Kurangnya dukungan: Upaya mengubah perilaku bermasalah dapat membutuhkan waktu dan usaha yang signifikan, dan dapat menjadi sulit jika seseorang tidak memiliki dukungan dari keluarga, teman, atau profesional yang terlatih.

3.Resistensi: Beberapa orang mungkin tidak ingin mengubah perilaku mereka, dan dapat mempertahankan tingkah laku bermasalah mereka meskipun sudah diberikan bantuan. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi upaya perubahan perilaku yang berhasil.

4.Keterbatasan sumber daya: Pengaturan dan fasilitas kesehatan mental terkadang tidak memadai atau kurang tersedia, sehingga membuat orang kesulitan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

5.Stigma: Stigma sosial terkait masalah kesehatan mental dapat membuat orang merasa malu atau enggan untuk mencari bantuan. Hal ini dapat menjadi penghalang untuk membantu orang dengan tingkah laku bermasalah.

6.Kondisi kesehatan mental yang kompleks: Beberapa masalah kesehatan mental, seperti gangguan bipolar atau skizofrenia, dapat menyebabkan tingkah laku bermasalah. Kondisi ini dapat membutuhkan perawatan kesehatan mental yang lebih intensif dan khusus.

 

7.Tantangan lingkungan: Beberapa lingkungan dapat memicu atau memperburuk tingkah laku bermasalah, seperti lingkungan yang kekerasan atau merusak. Membantu seseorang mengubah perilakunya mungkin memerlukan perubahan dalam lingkungan atau situasi di sekitarnya.

 

- Isu dan cabaran pengurusan tingkah laku bermasalah

Isu dan cabaran pengurusan tingkah laku bermasalah meliputi:

  1. Keterbatasan sumber daya: Pengurusan tingkah laku bermasalah memerlukan sumber daya yang memadai, seperti tenaga medis, fasilitas kesehatan, dan dukungan sosial. Namun, terkadang sumber daya tersebut tidak cukup tersedia atau terbatas, terutama di negara berkembang.
  2. Tantangan diagnosis: Diagnosa yang tepat dan akurat dari masalah kesehatan mental dapat menjadi tantangan, karena ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Hal ini dapat mempengaruhi pengobatan dan pengelolaan masalah secara efektif.
  3. Stigma dan diskriminasi: Stigma sosial dan diskriminasi yang terkait dengan masalah kesehatan mental dapat menghambat pengurusan dan perawatan yang tepat dan efektif. Hal ini dapat mempengaruhi kemauan seseorang untuk mencari bantuan dan perawatan.
  4. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan: Mengelola tingkah laku bermasalah membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang tepat. Namun, tenaga medis atau profesional lain yang terlibat dalam pengelolaan seringkali kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
  5. Tantangan pengobatan: Ada beberapa masalah kesehatan mental yang tidak dapat diobati sepenuhnya, seperti skizofrenia dan bipolar. Pengobatan hanya dapat membantu mengurangi gejala atau membantu seseorang mengelola gejalanya.
  6. Tantangan kepatuhan pasien: Mengelola masalah kesehatan mental memerlukan kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan perawatan yang diberikan. Namun, beberapa pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu mematuhi pengobatan atau perawatan yang direkomendasikan.
  7. Tantangan kompleksitas: Masalah kesehatan mental seringkali kompleks dan memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan tenaga medis, ahli terapi, dan dukungan sosial. Hal ini dapat menyulitkan pengelolaan masalah dengan cara yang efektif dan tepat waktu.

 

 - Intervensi menangani tingkah laku bermasalah

Intervensi untuk menangani tingkah laku bermasalah dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain:

  1. Terapi perilaku kognitif: Pendekatan ini mengajarkan seseorang untuk mengidentifikasi pola pikir dan perilaku yang tidak sehat serta membantu mereka mengembangkan keterampilan dan strategi untuk mengubahnya menjadi perilaku yang lebih sehat dan positif.
  2. Terapi psikodinamika: Pendekatan ini membantu seseorang untuk memahami dan memperbaiki konflik emosional yang mendasari tingkah laku bermasalah mereka. Terapi ini dapat membantu seseorang mengatasi masalah masa lalu dan memperbaiki hubungan interpersonal.
  3. Terapi keluarga: Terapi keluarga melibatkan anggota keluarga dalam proses pengobatan dan membantu mereka memahami dan mengatasi masalah yang mungkin berdampak pada tingkah laku bermasalah. Terapi ini dapat membantu meningkatkan hubungan antar anggota keluarga dan meningkatkan keterampilan komunikasi.
  4. Terapi obat: Beberapa jenis masalah kesehatan mental dapat diobati dengan obat-obatan. Terapi obat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
  5. Terapi perilaku: Terapi perilaku membantu seseorang untuk mengubah tingkah laku bermasalah mereka dengan memberikan penghargaan atau hukuman positif dan negatif.
  6. Terapi pengganti: Terapi pengganti melibatkan memberikan pengganti positif untuk tingkah laku bermasalah. Misalnya, jika seseorang mengalami masalah dengan penyalahgunaan obat-obatan, terapis dapat membantu mereka menemukan aktivitas atau hobi yang sehat dan bermanfaat untuk digantikan.

Pilihan terapi dan intervensi yang tepat tergantung pada jenis masalah kesehatan mental yang dialami seseorang dan kebutuhan individual mereka. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu menentukan intervensi terbaik untuk mengatasi tingkah laku bermasalah.