Assalamualaikum...

Para pengunjung yang dikasihi!
Blog ini menyajikan info-info tentang apa yang saya ajar, minat dan rasa nak kongsi. Kalau sama-sama minat dan rasa blog ini bermanfaat tu bagus la. Boleh kita link. Salam ukhuwwah!!!

Sunday, June 18, 2023

Inqilabiyyah: Kedudukan Ijtihad di Dalam Islam

Kedudukan Ijtihad di Dalam Islam

Bagaimana kedudukan ijtihad di dalam Islam? Banyak umat Islam yang belum menyedari bahawa peranan ijtihad juga penting di dalam Islam. Kedudukan ijtihad dapat dikatakan sejajar dengan hukum Islam lainnya, iaitu Al-quran dan sunnah.

Sangat penting adanya bagi umat muslim untuk memahami kedudukan ijtihad sebagai tambahan pengetahuan tentang islam. Agar tidak ada kesalahfahaman dalam mendalami ijtihad tersebut.

Menurut buku Islamology: Ijtihad, Maulana Muhammad Ali, 2011, bukan hanya umatnya, para ulama pun harus melakukan ijtihad dalam mencari penyelesaian permasalahan yang dihadapi umat Islam. Berbagai perbezaan mazhab yang kita ketahui saat ini adalah hasil dari ijtihad. Kita tahu tidak ada yang salah dari mazhab-mazhab tersebut karena itu semua merupakan hasil terbaik dari para mujtahid untuk menemukan hukum terbaik.

Dengan adanya ijtihad, diharapkan Islam mampu menjadi agama yang luas, dinamik, fleksibel sesuai dengan perubahan zaman.

 

Kedudukan Ijtihad dalam Hukum Islam

Kata “Ijtihad” berasal dari bahasa Arab, iaitu “Ijtihada Yajtahidu Ijtihadan” yang ertinya mengerahkan segala kemampuan dalam menanggung beban. Dengan kata lain, Ijtihad dilaksanakan saat ada pekerjaan yang sukar untuk dilakukan.

Fungsi ijtihad sendiri di dalam Islam adalah:

Fungsi ijtihad al-ruju’ (kembali):mengembalikan ajaran-ajaran Islam kepada al-Qur’an dan sunnah dari segala interpretasi yang kurang relevan.

Fungsi ijtihad al-ihya (kehidupan): menghidupkan kembali bagian-bagian dari nilai dan Islam semangat agar mampu menjawab tantangan zaman.

Fungsi ijtihad al-inabah (pembenahan): memenuhi ajaran-ajaran Islam yang telah di-ijtihadi oleh ulama terdahulu dan dimungkinkan adanya kesalahan menurut konteks zaman dan kondisi yang dihadapi.

Contoh ijtihad

1. Tentang penentuan 1 Syawal.

Para ulama berkumpul untuk berdiskusi mengeluarkan argumen masing-masing untuk menentukan 1 Syawal, juga penentuan awal Ramadhan. Masing-masing dari mereka memiliki dasar hukum dan cara dalam penghitungannya, bila telah ketemu kesepakatan ditentukanlah 1 Syawal itu.

2. Tentang bayi tabung.

Pada zaman Rasulullah SAW bayi tabung belum ada. Akhir akhir ini bayi tabung dijadikan solusi oleh orang yang memiliki masalah dengan kesuburan jadi dengan cara ini berharap dapat memenuhi pemecahan masalah agar dapat memperoleh keturunan.

Pada dasarnya Ijtihad berguna untuk membantu manusia dalam menemukan solusi hukum atas suatu masalah yang belum ada dalilnya di dalam Alquran dan hadis. Sedangkan tujuan Ijtihad adalah untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalam beribadah kepada Allah pada waktu dan tempat tertentu.

No comments: