TAKRIF ISLAM DARI SUDUT BAHASA
Islam berasal dari bahasa Arab yang bermakna "penyerahan"
atau "penyembahan mutlak kepada Allah". Dalam istilah agama, Islam
merujuk kepada agama yang didirikan oleh Nabi Muhammad pada abad ke-7 Masehi di
Arab. Islam adalah agama samawi yang mengajarkan penghormatan dan ketaatan
kepada Allah sebagai Tuhan tunggal, serta mengakui Muhammad sebagai nabi dan
rasul terakhir.
Dalam konteks bahasa, "Islam" juga
dapat diartikan secara lebih umum sebagai "penyerahan" atau "penyembahan
mutlak". Dalam agama Islam, penyerahan ini merujuk pada ketaatan kepada
perintah-perintah Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an, kitab suci agama Islam,
serta mengikuti contoh-contoh dan ajaran Nabi Muhammad yang terdapat dalam
hadis (riwayat perbuatan dan perkataan Nabi).
TAKRIF ISLAM DARI SUDUT ISTILAH.
Dari sudut istilah, Islam adalah agama
monotheistik yang didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah (ajaran dan
contoh-contoh) Nabi Muhammad. Ini melibatkan kepercayaan kepada Allah sebagai
Tuhan yang tunggal dan mengakui Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
Dalam konteks istilah agama, Islam mencakup
keyakinan dalam enam rukun iman, iaitu :-
1) Iman kepada Allah (Tauhid): Keyakinan bahwa
hanya ada satu Allah yang patut disembah dan tidak ada tuhan selain-Nya. Allah
SWT Maha Esa dan Maha Adil.
2) Iman kepada Malaikat: Keyakinan bahwa Allah
menciptakan makhluk halus yang tidak tampak oleh mata manusia yang disebut
malaikat. Malaikat berperan dalam melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskan oleh
Allah SWT.
3) Iman kepada Kitab-kitab Allah: Keyakinan
bahwa Allah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada nabi-nabi terdahulu, termasuk
Taurat kepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepada Isa, dan Al-Qur'an kepada
Muhammad s.a.w.
4) Iman kepada Rasul-rasul Allah:
Keyakinan bahwa Allah mengutus rasul-rasul-Nya kepada umat manusia untuk
menyampaikan wahyu dan petunjuk-Nya. Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad s.a.w.
5) Iman
kepada Hari Kiamat: Keyakinan dalam kehidupan akhirat dan penghakiman terakhir,
di mana setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka
di dunia ini.
6) Iman
kepada Takdir: Keyakinan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang terjadi di
dunia ini dan segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak-Nya.
Selain
itu, Islam melibatkan praktik ibadah seperti salat (sembahyang), puasa, zakat
(infak), haji (ibadah haji), dan amalan-amalan kebajikan lainnya. Agama ini
juga memiliki aturan moral dan etika yang mengatur kehidupan sehari-hari serta
hukum-hukum yang mengatur aspek-aspek seperti perkawinan, warisan, dan keadilan
sosial. Dalam istilah agama, "Islam" juga dapat merujuk kepada konsep
keselamatan atau damai batin yang dicapai melalui penyerahan diri kepada Allah
dan mengikuti ajaran-Nya.
PENDAPAT ULAMA BERKENAAN TAKRIF ISLAM.
Pendapat
Ulama berkenaan dengan takrif Islam. Pendapat ulama berkaitan dengan takrif Islam dapat
bervariasi, tetapi secara umum, mereka mencapai kesepakatan dalam hal-hal dasar
yang mendefinisikan Islam. Berikut adalah beberapa pendapat ulama terkenal
mengenai takrif Islam :-
1) Imam Al-Ghazali: Salah satu ulama terkemuka
dalam sejarah Islam, Al-Ghazali menyatakan bahwa Islam adalah agama yang
memerintahkan ketaatan kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Menurutnya,
Islam melibatkan penyerahan diri secara total kepada kehendak Allah.
2) Imam Ibn Taymiyyah: Ulama abad ke-13, Ibn
Taymiyyah, mendefinisikan Islam sebagai agama yang melibatkan penghambaan
kepada Allah semata. Ia menekankan pentingnya menjauhi penyembahan terhadap
selain Allah dan mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
3) Imam Al-Qurtubi: Ulama Andalusia,
Al-Qurtubi, menyatakan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kepatuhan
kepada Allah, mengikuti Nabi Muhammad, dan mematuhi syariat-Nya. Ia juga
menekankan perlunya beriman kepada rukun iman dan menjalankan
kewajiban-kewajiban agma.
4) Imam Al-Nawawi: Al-Nawawi adalah seorang
ulama Syafi'i yang menekankan bahwa Islam adalah agama yang mencakup keyakinan
dalam hati, pengucapan dengan lisan, dan perbuatan dengan anggota tubuh.
Menurutnya, Islam melibatkan akidah (keyakinan), syariat (hukum-hukum agama),
dan ihsan (kecemerlangan dalam beribadah kepada Allah SWT.
5) Imam Al-Tabari: Ulama dan sejarawan
terkemuka, Al-Tabari, menyatakan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan
keimanan kepada Allah dan mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Al-Qur'an. Ia
juga menganggap Islam sebagai jalan hidup yang menyelamatkan dan membawa
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
6) Imam Malik: Imam Malik bin Anas, pendiri
mazhab Maliki, menyatakan bahwa Islam adalah ketaatan terhadap
perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya, serta menjauhi larangan-larangan-Nya.
Menurutnya, Islam juga melibatkan pemahaman yang benar terhadap ajaran-ajaran
agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
7) Imam Al-Bukhari: Al-Imam Al-Bukhari,
seorang ahli hadis terkemuka, menggambarkan Islam sebagai penyerahan diri
kepada Allah dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Menurutnya, Islam melibatkan pengetahuan tentang ajaran-ajaran agama yang benar
dan amalan yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad s.a.w.
8) Imam Al-Shafi'i: Imam Al-Shafi'i, pendiri
mazhab Syafi'i, mendefinisikan Islam sebagai penyerahan diri kepada Allah
dengan berpegang teguh pada petunjuk yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
Menurutnya, Islam juga melibatkan pemahaman yang akurat tentang prinsip-prinsip
agama dan mengamalkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
DALIL-DALIL AL-QURAN BERKENAAN DENGAN TAKRIF
ISLAM.
Berikut
adalah beberapa dalil Al-Qur'an yang berkaitan dengan takrif Islam :-
1) Surah
Al-Baqarah (2: 208):
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
"Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Ayat ini
menegaskan pentingnya memasuki Islam secara menyeluruh. Islam di sini merujuk
pada penyerahan diri dan mengikuti ajaran-ajaran agama secara komprehensif.
2) Surah
Al-Imran (3: 19):
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
"Sesungguhnya agama (yang
diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. “
Ayat
ini menegaskan bahwa agama yang diterima oleh Allah adalah Islam. Ini
menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dikehendaki Allah untuk manusia.
3) Surah
Al-Hujurat (49: 14):
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِن قُولُوا
أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوا
اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Orang-orang "
A'raab" berkata: " Kami telah beriman". Katakanlah (wahai
Muhammad): "Kamu belum beriman, (janganlah berkata demikian), tetapi
sementara iman belum lagi meresap masuk ke dalam hati kamu berkatalah sahaja: `
kami telah Islam '. Dan (ingatlah), jika kamu taat kepada Allah RasulNya (zahir
dan batin), Allah tidak akan mengurangkan sedikitpun dari pahala amal-amal
kamu, kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani".
Ayat
ini menyoroti pentingnya mengikuti petunjuk Allah dan belajar darinya. Islam
sebagai agama mengajarkan manusia untuk mencari pengetahuan dan petunjuk
langsung dari Allah melalui al-Quran.
4) Surah
Ali Imran (3: 85):
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ
فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Barangsiapa mencari
agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
Ayat
ini menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang akan diterima oleh
Allah. Mengikuti agama lain atau mencari agama selain Islam tidak akan diterima
oleh Allah s.w.t.
5) Surah
Al-Ma'idah (5: 3):
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي
وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
"Hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
Ayat
ini menunjukkan bahwa Allah telah menyempurnakan agama Islam untuk umat
manusia. Islam adalah agama yang ditetapkan oleh Allah dan menjadi agama yang
diridhai-Nya.
Ini
hanyalah beberapa contoh dalil Al-Qur'an yang berkaitan dengan takrif Islam.
Al-Qur'an sebagai kitab suci dalam agama Islam memberikan pedoman dan
penjelasan tentang esensi dan ajaran-ajaran agama.
HADIS SAHIH BERKENAAN DENGAN TAKRIF ISLAM.
Berikut
adalah satu hadis sahih yang berkaitan dengan takrif Islam :-
1)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda :-
"Islam
itu dibangun di atas lima perkara, yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan haji ke Baitullah
bagi yang mampu mengadakan perjalanannya." (Sahih Bukhari, Kitab Iman,
Hadis No.8)
Hadis
ini menjelaskan bahwa Islam dibangun di atas lima prinsip utama yang merupakan
fondasi agama ini. Prinsip-prinsip tersebut adalah:-
1)
Tauhid: Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. Ini menekankan keyakinan monotheisme dan
pengakuan terhadap kerasulan Nabi Muhammad sebagai penutup rasul-rasul.
2)
Shalat: Menjalankan ibadah shalat secara rutin dan sesuai dengan tuntunan
agama. Shalat merupakan salah satu tiang agama Islam yang penting dan menjadi
kewajiban bagi setiap muslim.
3)
Zakat: Menunaikan zakat, yaitu memberikan sebagian dari harta kekayaan sebagai
bentuk kepedulian terhadap sesama Muslim yang membutuhkan. Zakat merupakan
kewajiban bagi mereka yang memiliki kekayaan yang mencapai nisab (ambang batas)
yang telah ditentukan.
4)
Puasa Ramadhan: Berpuasa selama bulan Ramadhan sebagai kewajiban bagi setiap
Muslim dewasa dan sehat. Puasa Ramadhan melibatkan menahan diri dari makan,
minum, dan aktivitas yang membatalkan puasa dari fajar hingga terbenamnya
matahari.
5)
Haji: Melaksanakan ibadah haji ke Baitullah di Makkah setidaknya sekali seumur
hidup bagi mereka yang memiliki kemampuan fisik dan keuangan. Haji merupakan
salah satu rukun Islam yang diwajibkan kepada mereka yang mampu.
Hadis
ini menyajikan gambaran tentang prinsip-prinsip utama dalam takrif Islam, yang
mencakup keyakinan, ibadah, dan tanggung jawab sosial. Prinsip-prinsip ini
membentuk dasar bagi praktik kehidupan seorang Muslim yang mampu.
2) Hadis riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda :-
“Barangsiapa mengucapkan La ilaha illallah dengan yakin dan ikhlas,
maka akan masuk surga, walaupun perbuatannya yang lain tidak sebanding dengan
amal-amal orang yang masuk surga." (Sahih Bukhari, Kitab Al-Iman, Hadis
No.35)
Hadis ini menggariskan bawah pentingnya keyakinan dan ketulusan
dalam mengucapkan kalimat La ilaha illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah). Jika seseorang
dengan yakin dan ikhlas mengucapkan kalimat tersebut, maka meskipun amal
perbuatannya tidak sebanding dengan orang yang memiliki amal yang lebih banyak,
dia akan masuk surga. Hadis ini menekankan pentingnya kesucian dan keikhlasan
hati dalam membangun hubungan yang benar dengan Allah, yang merupakan inti dari
takrif Islam.
KESIMPULAN TAKRIF ISLAM.
Berdasarkan berbagai pendapat ulama yang telah
disampaikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa takrif Islam melibatkan
beberapa aspek penting :-
1) Penyerahan diri: Islam adalah agama yang
menekankan penyerahan diri secara total kepada Allah. Ini mencakup pengakuan
dan penghormatan kepada Allah sebagai Tuhan yang tunggal dan patut disembah.
2) Mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya:
Islam melibatkan ketaatan terhadap perintah-perintah Allah yang terdapat dalam
Al-Qur'an dan mengikuti contoh-contoh dan ajaran Nabi Muhammad yang terdapat
dalam hadis. Ini melibatkan pemahaman yang benar tentang ajaran-ajaran agama
dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
3) Keyakinan dalam Rukun Iman: Islam mencakup
keyakinan dalam enam rukun iman, yaitu keimanan kepada Allah, malaikat,
kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan takdir. Keyakinan ini
merupakan bagian integral dari takrif Islam dan membentuk landasan iman Muslim.
4) Amalan ibadah dan etika: Islam melibatkan
pelaksanaan amalan ibadah, seperti salat, puasa, zakat, dan haji, serta
menjalankan prinsip-prinsip etika dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari.
Agama ini memiliki aturan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan untuk
mencapai keseimbangan dan keadilan sosial.
Kesimpulan tentang takrif Islam adalah bahwa
Islam adalah agama penyerahan diri kepada Allah, mengikuti petunjuk-Nya dan
contoh Nabi Muhammad, serta melibatkan keyakinan dalam rukun iman dan
pelaksanaan amalan ibadah serta etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.